Sejarah Desa Kareke dimulai dari cerita tokoh masyarakat Kareke bahwa sekitar tahun 1944 ; 10 orang penguasa wilayah kecamatan (Ncuhi) saat itu beserta masyarakat berkumpul di Parapimpi Desa Potu untuk melakukan perjalanan kaki menuju Hu,u
Sampai di Perbatasan yaitu Ndunggu Ndengge, Ncuhi dan masyarakat menghitung (reke) jumlah peserta dan ternyata masih lengkap
Tempat menghitung (reke) itulah yang selanjutnya dikenal dengan nama “KAREKE”
Setelah di-reke (dihitung) perjalanan dilanjutkan dan saat istirahat di suatu tempat di bawah pohon johar, dihitung ulang ternyata berkurang 2 orang, sisa delapan (waru)
Tempat tersisa delapan (waru) orang itulah yang sekarang disebut sebagai dusun “WERA”
Kemudian setelah melanjutkan perjalanan, ternyata ada 1 orang yang tidak melanjutkan, sehingga tersisa tujuh (pidu) orang.
Tempat tersisa tujuh (pidu) orang itulah yang sekarang dikenal dengan nama “LEPADI
Sejarah Desa Kareke dimulai dari cerita tokoh masyarakat Kareke bahwa sekitar tahun 1944 ; 10 orang penguasa wilayah kecamatan (Ncuhi) saat itu beserta masyarakat berkumpul di Parapimpi Desa Potu untuk melakukan perjalanan kaki menuju Hu,u
Sampai di Perbatasan yaitu Ndunggu Ndengge, Ncuhi dan masyarakat menghitung (reke) jumlah peserta dan ternyata masih lengkap
Tempat menghitung (reke) itulah yang selanjutnya dikenal dengan nama “KAREKE”
Setelah di-reke (dihitung) perjalanan dilanjutkan dan saat istirahat di suatu tempat di bawah pohon johar, dihitung ulang ternyata berkurang 2 orang, sisa delapan (waru)
Tempat tersisa delapan (waru) orang itulah yang sekarang disebut sebagai dusun “WERA”
Kemudian setelah melanjutkan perjalanan, ternyata ada 1 orang yang tidak melanjutkan, sehingga tersisa tujuh (pidu) orang.
Tempat tersisa tujuh (pidu) orang itulah yang sekarang dikenal dengan nama “LEPADI